10 Novelis Amerika Paling Terkenal Yang Harus Anda Baca

by Jhon Lennon 56 views

Siapa saja penulis novel Amerika terkenal yang karyanya tak lekang oleh waktu? Amerika Serikat telah menghasilkan banyak penulis novel brilian yang karyanya telah memikat pembaca selama beberapa generasi. Dari kisah-kisah klasik tentang mimpi Amerika hingga eksplorasi mendalam tentang kondisi manusia, para penulis ini telah membentuk lanskap sastra dengan perspektif unik dan kemampuan bercerita mereka. Mari kita selami kehidupan dan karya beberapa novelis Amerika paling terkenal yang wajib Anda baca.

1. F. Scott Fitzgerald

F. Scott Fitzgerald, nama yang identik dengan Zaman Jazz, adalah seorang novelis dan penulis cerita pendek Amerika yang diakui secara luas sebagai salah satu penulis terhebat abad ke-20. Karyanya mencerminkan kegelisahan dan idealisme generasi setelah Perang Dunia I. Lahir pada tahun 1896 di Saint Paul, Minnesota, Fitzgerald dididik di Universitas Princeton, meskipun ia keluar tanpa gelar untuk bergabung dengan Angkatan Darat. Dia tidak pernah melihat pertempuran, dan setelah keluar, dia mendedikasikan dirinya untuk menulis.

Novel debut Fitzgerald, This Side of Paradise, diterbitkan pada tahun 1920 dan langsung sukses, melambungkannya menjadi ketenaran dan memberinya cukup uang untuk menikahi Zelda Sayre. Bersama-sama, mereka menjadi simbol dari Zaman Jazz, kehidupan mereka ditandai dengan kemewahan, pesta, dan drama. Namun, kesuksesan dan gaya hidup mereka juga penuh dengan kesulitan pribadi, termasuk perjuangan Zelda dengan kesehatan mental dan alkoholisme Fitzgerald.

Novelnya yang paling terkenal, The Great Gatsby, diterbitkan pada tahun 1925. Meskipun pada awalnya mendapat tinjauan beragam dan penjualan yang biasa-biasa saja, kini secara luas dianggap sebagai mahakarya. Novel ini mengeksplorasi tema-tema kekayaan, kelas sosial, cinta, dan mimpi Amerika melalui kisah Jay Gatsby, seorang jutawan misterius yang mengadakan pesta mewah dengan harapan bisa bertemu kembali dengan cinta lamanya, Daisy Buchanan. Gaya penulisan Fitzgerald yang liris dan gambaran yang jelas tentang Zaman Jazz telah menjadikannya novel yang abadi, dipelajari dan dikagumi hingga saat ini.

Terlepas dari kesuksesan sastranya, kehidupan Fitzgerald ditandai dengan perjuangan pribadi dan profesional. Dia berjuang dengan alkoholisme dan masalah keuangan, dan karier menulisnya menurun selama tahun 1930-an. Zelda mengalami beberapa gangguan mental dan menghabiskan sebagian besar hidupnya di institusi. Fitzgerald meninggal karena serangan jantung pada tahun 1940 pada usia 44 tahun, meninggalkan warisan karya yang terus memikat pembaca.

Karya-karya Fitzgerald lainnya yang terkenal antara lain Tender Is the Night, sebuah novel yang mengeksplorasi tema-tema penyakit mental, pernikahan, dan pengasingan di kalangan orang Amerika kaya yang tinggal di Riviera Prancis, dan kumpulan cerita pendek, seperti Tales of the Jazz Age dan All the Sad Young Men. Cerita-cerita pendek Fitzgerald seringkali mengeksplorasi tema-tema cinta, ambisi, dan kekecewaan, yang mencerminkan pengalaman hidupnya sendiri dan pengamatan masyarakat Amerika pada masanya.

Warisan Fitzgerald terus menginspirasi dan memengaruhi para penulis dan pembaca hingga saat ini. Karyanya dipelajari secara luas di sekolah-sekolah dan universitas-universitas, dan novel-novelnya telah diadaptasi menjadi beberapa film dan produksi panggung. Kemampuannya untuk menangkap semangat Zaman Jazz dan untuk mengeksplorasi kompleksitas kondisi manusia telah menjadikannya salah satu novelis Amerika yang paling abadi dan terkenal.

2. Ernest Hemingway

Ernest Hemingway, ikon sastra dan simbol kejantanan, adalah seorang novelis, penulis cerita pendek, jurnalis, dan olahragawan Amerika. Gaya penulisannya yang khas, yang ditandai dengan kesederhanaan, keringkasan, dan objektivitas, memengaruhi sastra abad ke-20. Lahir pada tahun 1899 di Oak Park, Illinois, Hemingway mengembangkan kecintaan pada petualangan dan alam bebas sejak usia muda. Dia bekerja sebagai reporter untuk The Kansas City Star sebelum menjadi sukarelawan sebagai pengemudi ambulans di Italia selama Perang Dunia I. Pengalamannya dalam perang sangat memengaruhi tulisan-tulisannya, yang seringkali mengeksplorasi tema-tema kematian, keberanian, dan hilangnya kepolosan.

Novel debut Hemingway, The Sun Also Rises, diterbitkan pada tahun 1926 dan langsung sukses, membuatnya menjadi salah satu tokoh terkemuka dari generasi ekspatriat Amerika yang tinggal di Paris pada tahun 1920-an. Novel ini menceritakan kisah sekelompok ekspatriat Amerika dan Inggris yang melakukan perjalanan dari Paris ke Spanyol untuk menonton adu banteng. Novel ini mengeksplorasi tema-tema kekecewaan, kerugian, dan pencarian makna di dunia pascaperang. Gaya penulisan Hemingway yang ringkas dan objektivitasnya serta gambaran yang jelas tentang pengalaman perang telah menjadikannya novel yang penting dalam sastra Amerika.

Novelnya yang paling terkenal, A Farewell to Arms, diterbitkan pada tahun 1929. Novel ini adalah kisah cinta yang berlatar belakang Perang Dunia I, yang menceritakan kisah seorang sukarelawan ambulans Amerika, Frederic Henry, dan seorang perawat Inggris, Catherine Barkley. Novel ini mengeksplorasi tema-tema cinta, perang, dan kematian, dan terkenal karena representasinya yang gamblang dan tanpa ilusi tentang perang. A Farewell to Arms secara luas dianggap sebagai salah satu novel terhebat tentang Perang Dunia I yang pernah ditulis, dan telah dipuji karena kejujuran emosional dan kekuatan puitisnya.

Karya-karya Hemingway lainnya yang terkenal antara lain For Whom the Bell Tolls, sebuah novel yang berlatar belakang Perang Saudara Spanyol, dan The Old Man and the Sea, sebuah novella yang memenangkan Penghargaan Pulitzer untuk Fiksi pada tahun 1953. For Whom the Bell Tolls menceritakan kisah seorang sukarelawan Amerika yang bergabung dengan pasukan Republik dalam Perang Saudara Spanyol. Novel ini mengeksplorasi tema-tema politik, kesetiaan, dan hilangnya kepolosan. The Old Man and the Sea adalah kisah seorang nelayan tua Kuba, Santiago, yang berjuang untuk menangkap ikan marlin raksasa. Novella ini mengeksplorasi tema-tema keberanian, ketekunan, dan hubungan antara manusia dan alam.

Hemingway dianugerahi Hadiah Nobel Sastra pada tahun 1954 atas penguasaannya dalam seni narasi, yang baru-baru ini ditunjukkan dalam The Old Man and the Sea, dan atas pengaruh yang telah ia berikan pada gaya kontemporer. Kehidupan Hemingway ditandai dengan petualangan, perjalanan, dan kegiatan yang intens. Dia seorang pemburu, nelayan, dan petinju yang ulung, dan dia menikmati minum dan bersosialisasi dengan teman-temannya. Dia menikah empat kali dan memiliki beberapa hubungan. Hemingway berjuang dengan depresi dan alkoholisme sepanjang hidupnya, dan dia meninggal karena bunuh diri pada tahun 1961 pada usia 61 tahun. Terlepas dari perjuangan pribadinya, Hemingway meninggalkan warisan karya yang terus menginspirasi dan memengaruhi para penulis dan pembaca hingga saat ini. Gaya penulisannya yang ringkas, objektivitasnya, dan eksplorasi tema-tema universal seperti kematian, keberanian, dan cinta telah menjadikannya salah satu novelis Amerika yang paling abadi dan terkenal.

3. William Faulkner

William Faulkner, raksasa sastra Selatan dan ahli inovasi naratif, adalah seorang novelis, penulis cerita pendek, penulis skenario, dan penyair Amerika. Dia dianggap sebagai salah satu penulis terhebat dalam sastra Amerika. Lahir pada tahun 1897 di New Albany, Mississippi, Faulkner dibesarkan di Oxford, Mississippi, yang menjadi latar fiksi untuk banyak novelnya. Dia bertugas di Angkatan Udara Kerajaan Kanada selama Perang Dunia I, meskipun dia tidak pernah melihat pertempuran. Setelah perang, dia kembali ke Oxford dan mendedikasikan dirinya untuk menulis.

Novel pertama Faulkner, Soldiers' Pay, diterbitkan pada tahun 1926. Namun, baru dengan publikasi The Sound and the Fury pada tahun 1929 dia mendapat pengakuan luas. The Sound and the Fury adalah novel yang kompleks dan eksperimental yang menceritakan kisah keluarga Compson, keluarga aristokrat Selatan yang sedang menurun. Novel ini diceritakan dari sudut pandang beberapa tokoh, termasuk seorang pria cacat mental, seorang pemuda yang putus asa, dan seorang pembantu kulit hitam. The Sound and the Fury terkenal karena penggunaan teknik narasi aliran kesadaran dan eksplorasinya yang kompleks tentang tema-tema waktu, memori, dan kehancuran Selatan.

Karya-karya Faulkner lainnya yang terkenal antara lain As I Lay Dying, sebuah novel yang menceritakan perjalanan keluarga miskin Selatan untuk menguburkan ibu mereka, dan Absalom, Absalom!, sebuah novel yang mengeksplorasi kisah berdirinya dan kejatuhan keluarga Sutpen, sebuah keluarga kaya Selatan. As I Lay Dying terkenal karena penggunaan sudut pandang ganda dan eksplorasinya tentang tema-tema kemiskinan, kematian, dan keluarga. Absalom, Absalom! dianggap sebagai salah satu novel terhebat Faulkner, dan dipuji karena kompleksitasnya, ambiguitasnya, dan eksplorasinya tentang tema-tema ras, kelas, dan sejarah Selatan.

Faulkner dianugerahi Hadiah Nobel Sastra pada tahun 1949 atas kontribusi artistiknya yang unik dan kuat dalam novel bentuk modern Amerika. Karya-karya Faulkner seringkali ditandai dengan gaya penulisan yang kompleks dan eksperimental, penggunaan sudut pandang ganda, dan eksplorasinya tentang tema-tema kompleks seperti ras, kelas, sejarah, dan kehancuran Selatan. Dia juga dikenal karena ciptaan wilayah fiksi Yoknapatawpha County, yang menjadi latar bagi banyak novel dan cerita pendeknya. Kehidupan Faulkner ditandai dengan pengabdian pada tulisannya dan komitmennya untuk mengeksplorasi kompleksitas pengalaman manusia. Dia berjuang dengan alkoholisme sepanjang hidupnya, tetapi dia tetap menjadi penulis yang produktif hingga kematiannya pada tahun 1962 pada usia 64 tahun. Warisan Faulkner terus menginspirasi dan memengaruhi para penulis dan pembaca hingga saat ini. Karya-karyanya dipelajari secara luas di sekolah-sekolah dan universitas-universitas, dan novel-novelnya telah diadaptasi menjadi beberapa film dan produksi panggung. Kemampuannya untuk mengeksplorasi kompleksitas kondisi manusia dan untuk menciptakan karakter dan pengaturan yang tak terlupakan telah menjadikannya salah satu novelis Amerika yang paling abadi dan terkenal.

4. Toni Morrison

Toni Morrison, suara sastra perintis untuk orang Afrika-Amerika, adalah seorang novelis, esais, editor buku, dan profesor Amerika. Dia memenangkan Hadiah Pulitzer untuk Fiksi pada tahun 1988 dan Hadiah Nobel Sastra pada tahun 1993. Novel-novelnya terkenal karena eksplorasi tema-tema ras, gender, dan identitas dalam masyarakat Amerika. Lahir sebagai Chloe Ardelia Wofford pada tahun 1931 di Lorain, Ohio, Morrison dibesarkan dalam keluarga kelas pekerja yang menekankan pada pendidikan dan penceritaan. Dia memperoleh gelar sarjana dari Universitas Howard pada tahun 1953 dan gelar master dari Universitas Cornell pada tahun 1955.

Setelah menyelesaikan pendidikannya, Morrison bekerja sebagai editor buku di Random House, tempat dia memainkan peran penting dalam membawa karya-karya penulis Afrika-Amerika lainnya ke khalayak yang lebih luas. Dia mulai menulis fiksi pada awal tahun 1970-an, dan novel pertamanya, The Bluest Eye, diterbitkan pada tahun 1970. Novel ini menceritakan kisah seorang gadis muda Afrika-Amerika, Pecola Breedlove, yang mendambakan mata biru karena dia percaya bahwa mereka akan membuatnya cantik dan diterima oleh masyarakat. The Bluest Eye merupakan eksplorasi yang kuat tentang tema-tema ras, kecantikan, dan citra diri, dan mendapat pujian kritis atas kejujuran dan kekuatan emosionalnya.

Novel Morrison yang paling terkenal, Beloved, diterbitkan pada tahun 1987. Novel ini berlatar belakang setelah Perang Saudara dan menceritakan kisah Sethe, seorang mantan budak yang menghantui hantu putrinya yang telah meninggal, Beloved. Beloved merupakan eksplorasi yang memilukan tentang warisan perbudakan dan dampak traumatisnya terhadap individu dan keluarga. Novel ini memenangkan Penghargaan Pulitzer untuk Fiksi pada tahun 1988 dan telah diakui secara luas sebagai mahakarya sastra Amerika.

Karya-karya Morrison lainnya yang terkenal antara lain Song of Solomon, sebuah novel yang menceritakan kisah Milkman Dead, seorang pria muda Afrika-Amerika yang melakukan perjalanan untuk menemukan warisan keluarganya, dan Jazz, sebuah novel yang berlatar belakang Zaman Jazz di Kota New York. Song of Solomon adalah eksplorasi yang kaya dan kompleks tentang tema-tema identitas, keluarga, dan ras. Jazz merupakan gambaran yang jelas dan atmosferik tentang kehidupan orang Afrika-Amerika di Kota New York pada tahun 1920-an, dan mengeksplorasi tema-tema cinta, kehilangan, dan komunitas.

Morrison dianugerahi Hadiah Nobel Sastra pada tahun 1993 atas novel-novelnya yang ditandai dengan kekuatan visioner dan signifikansi puitis, memberikan kehidupan pada aspek penting dari realitas Amerika. Karya-karya Morrison telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa dan dipelajari secara luas di sekolah-sekolah dan universitas-universitas di seluruh dunia. Dia adalah tokoh yang dicintai dan berpengaruh dalam dunia sastra, dan karyanya terus menginspirasi dan memengaruhi para penulis dan pembaca hingga saat ini. Gaya penulisannya yang kuat, eksplorasinya tentang tema-tema kompleks, dan komitmennya untuk menceritakan kisah-kisah orang Afrika-Amerika telah menjadikannya salah satu novelis Amerika yang paling abadi dan terkenal.

5. John Steinbeck

John Steinbeck, pencatat yang penuh kasih sayang dari pengalaman Amerika, adalah seorang novelis, penulis cerita pendek, dan jurnalis Amerika. Dia memenangkan Hadiah Pulitzer untuk Fiksi pada tahun 1940 dan Hadiah Nobel Sastra pada tahun 1962. Karya-karyanya seringkali mengeksplorasi tema-tema kemiskinan, ketidakadilan, dan perjuangan masyarakat kelas pekerja. Lahir pada tahun 1902 di Salinas, California, Steinbeck dibesarkan di lingkungan pertanian, dan pengalamannya di masa kecil sangat memengaruhi tulisannya.

Novel debut Steinbeck, Cup of Gold, diterbitkan pada tahun 1929. Namun, baru dengan publikasi Tortilla Flat pada tahun 1935 dia mendapat pengakuan luas. Tortilla Flat adalah kumpulan cerita yang menceritakan kisah sekelompok pria paisano yang tinggal di Monterey, California. Cerita-cerita itu lucu dan menghangatkan hati, dan menggambarkan kehidupan masyarakat kelas pekerja selama Depresi Besar.

Novel Steinbeck yang paling terkenal, The Grapes of Wrath, diterbitkan pada tahun 1939. Novel ini menceritakan kisah keluarga Joad, sebuah keluarga petani penyewa yang terpaksa meninggalkan rumah mereka di Oklahoma selama Badai Debu dan melakukan perjalanan ke California untuk mencari pekerjaan. The Grapes of Wrath adalah penggambaran yang kuat dan menyentuh hati tentang penderitaan para migran selama Depresi Besar, dan memenangkan Penghargaan Pulitzer untuk Fiksi pada tahun 1940.

Karya-karya Steinbeck lainnya yang terkenal antara lain Of Mice and Men, sebuah novella yang menceritakan kisah dua pekerja pertanian, George Milton dan Lennie Small, dan East of Eden, sebuah novel yang menceritakan kisah keluarga Trask dan Hamilton di Lembah Salinas, California. Of Mice and Men adalah kisah tragis tentang persahabatan dan mimpi, dan seringkali dibaca di sekolah-sekolah di seluruh dunia. East of Eden adalah novel yang ambisius dan luas yang mengeksplorasi tema-tema baik dan jahat, kehendak bebas, dan pentingnya keluarga.

Steinbeck dianugerahi Hadiah Nobel Sastra pada tahun 1962 atas tulisan-tulisannya yang realistis dan imajinatif, yang ditandai dengan humor simpatik dan persepsi sosial yang tajam. Kehidupan Steinbeck ditandai dengan pengabdian pada tulisannya dan komitmennya untuk menceritakan kisah-kisah masyarakat kelas pekerja. Dia sering bepergian dan menghabiskan banyak waktu untuk meneliti novel-novelnya. Dia juga seorang komentator sosial yang blak-blakan, dan dia menggunakan tulisannya untuk menyuarakan pendapatnya tentang isu-isu politik dan sosial. Steinbeck meninggal pada tahun 1968 pada usia 66 tahun, tetapi karyanya terus dibaca dan dikagumi oleh para pembaca di seluruh dunia. Gaya penulisannya yang kuat, eksplorasinya tentang tema-tema kompleks, dan komitmennya untuk menceritakan kisah-kisah orang Amerika telah menjadikannya salah satu novelis Amerika yang paling abadi dan terkenal.

Kesimpulan

Para penulis novel Amerika terkenal yang telah kita bahas hanyalah beberapa dari sekian banyak penulis berbakat yang telah membentuk lanskap sastra Amerika. Melalui kisah-kisah mereka, mereka telah memberi kita wawasan tentang kondisi manusia, kompleksitas masyarakat, dan kekuatan semangat manusia. Apakah Anda seorang pembaca berpengalaman atau baru memulai, saya mendorong Anda untuk menjelajahi karya-karya para penulis yang luar biasa ini dan menemukan dunia baru tentang kisah-kisah yang menunggu untuk diceritakan.